Waspada Mental Breakdown: Ciri, Gejala, serta Tips mengatasinya
Hidup yang begitu dinamis pasti tidak akan jauh dari yang
mana stress. Ketika mengalami stress yang biasanya disebabkan tekanan pekerjaan
atau perubahan yang terjadi dalam hidup
secara tiba-tiba itu tentu akan mengganggu kesehatan mental kita.
Saat kita tidak mampu mengatasinya biasanya seseorang akan
merasa mudah stress atau lelah secara fisik. Waspada jangan sampai ada
mengalami yang namanya mental breakdown.
Mental breakdown
atau nervous breakdown sebenarnya bukanlah kondisi penyakit mental yang
spesifik, dan tidak dianggap sebagai istilah psikolog atay medis, . Ini
merupakn istilah popular yang dikembangkan yang ditandai sebuah fase yang
memiliki berbgai gejala awal yang dapat memicu berbagai penyakit mental seperti
deprsi, anxiety, dan lain-lainnya.
Mental breakdown adalah kondisi stress berat yang dialami seseorang.
Sehingga menyulitkan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Umumnya
mental breakdown dipandang sebgai periode fisik dan emosional yang tidak dapat
ditoleransi.
Sebelum seseorang mengalami mental breakdown jika ditarik
kebalakang seseorang akan mengalami gejala perubahan fisik , gampang capek,
gampang lelah. Pada saat mental breakdown perubahan perilaku seseorang sangat
signifikan . Kita mengalami stress yang berat dan berkepanjangan dan cemas kita
sangat berlebih. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan ciri-ciri seseorang yang mengalami mental breakdown yang bisa
disebabkan karena fase atau kondisi mental yang terserang bermacam-macam situasi,
seperti
- Tekanan bertubi-tubi yang didapatkan baik dari pekerjaan, hubungan, dan masalah lainnya.
- Orang yang sedang mengalami kehilangan seseorang, pekerjaan, atau sesuatu hal yang sangat berharga.
- Orang sedang mengalami masalah finansial
- Perubahan besar dalam hidup
- Orang yang memiliki penyakit atau luka yang menyebabkan kesulitan beraktifitas.
Dari ciri-ciri yang disebutkan tentu penderita akan megalami
gejala seperti;
- Sering merasa cemas dalam momen kehidupan.
- Mudah menangis dan tersinggung
- Tidak bisa tidur dengan nyenyak karena pikiran-pikiran negatif.
- Lelah terus menerus walaupun saat mendapatkan momen yang menyenangkan
- Selera makan yang menurun atau bahkan meningkat secara drastis
- Sulit berkonsentrasi dan fokus
- Kurang minat dan motivasi
- Mengabaikan tanggung jawab
- Gampang lupa
- Gangguan pernafasan seperti gampang terengah-engah
- Menarik diri dari pegaulan secara tiba-tiba
Saat mengalami gejala mental breakdown seperti yang
disebutkan diatas. Maka seseorang perlu segara mengatasi sebelum berdampak
buruk tehadap fisik dan mental. Berikut tips yang yang dapat dilakukan untuk membantu
mengatasi mental breakdown;
- Menceritakan kepada orang yang dipercaya. Menceritakan perasaan dan pikiran tidak harus profesional seperti psikolog atau psikiater. Tapi bisa ke orang-orang yang kita percaya misalnya pasangan, sahaba, atau keluarga terdekat.
- Makan makanan sehat dan bergizi secara teratur. Jika kita
ingin sehat secara mental maka fisik juga
harus sehat dengan asupan makanan yang bergizi. meskipun kurang selera makan, kita
harus mencoba makanan yang paling masuk
dengan tubuh kita sebagai bentuk sayangnya kita pada tubuh. Hindari pula zat-zat yang dapat
meningkatkan stres pada tubuh seperti kafein, alkohol atau obat-obatan.
- Berpikir Positif. Pikiran positif akan menuntun Anda untuk memikirkan hal terbaik yang akan terjadi, bukannya yang terburuk.Anda juga dapat lebih percaya diri, suasana hati jadi lebih baik dan bisa mengurangi kondisi stress yang anda.
- Meningkatkan Kualitas Tidur. Para ahli merekomendasikan untuk tidur setidaknya delapan jam, dan tidak kurang dari enam jam. Berusahalah untuk mmemperbaiki jadwal tidur yang memiliki waktu tidur dan waktu bangun yang ditargetkan.
- Sering mengatur napas. Mengambil napas dalam-dalam telah terbukti menurunkan kadar koristol dalam tubuh, yang dapat membantu mengurangi stress dan rasa cemas. Untuk memulainya, cobalah untuk duduk tenang terlebih dahulu pada tempat yang sunyi dan aman.
- Rutin berolahraga. Seseorang bisa melakukannya setidaknya tiga kali seminggu setidaknya 30 menit setiap kali.
- Mempelajari cara mencegah mental breakdown agar tidak muncul kembali. Salah satunya dengan belajar berkata “tidak” jika sedang tidak baik-baik saja. Perlu di ingat bahwa bukan tugas kita untuk menyenangkan semua orang dan itu memang sesuatu yang tidak mungkin. Saat stress kita perlu punya batasan tentang siapa yang bisa dekat dengan kita, aktivitas apa yang kita ingin lakukan misalnya.
- Belajar rileks. Dapat dilakukan dengan hal-hal yang bisa membuat anda merasa lebih tenang dan santai. Misalnya membaca buku, menelfon teman, mendengarkan music, menonton film, dan kegiatan yang lain yang bisa menurunkan stress.
- Tersenyum. Walaupun dilakukan secara terpaksa atau berpura-pura. Ternyata memasang senyum lebar yang melibatkan otot-otot wajah sekitar mata benar-benar dapat meningkatkan mood seseorang. Tentunya saja ini dapat membuat Susana hati kembali menjadi bahagia.
- Beribadah, Memberikan waktu bagi diri untuk mendekatkan diri dengan Pencipta. Dengan begini seseorang lebih dapat mendapat ketenangan, mengurangi kecemasan, serta membuat lebih banyak bersyukur dan berserah diri..
Jangan lupa untuk lebih aware
terhadap kesehatan mental kita. Karena kesehatan mental akan sangat berpengaruh
pada elemen hidup yang lain. Jika
mentalbreakdown dirasa sudah sangat berat dan sangat menganggu. Sebaiknya
segerlah melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke professional seperti psikolog
dan psikiater.
Post a Comment for "Waspada Mental Breakdown: Ciri, Gejala, serta Tips mengatasinya"